Bayangan Monlarc


Bab 1 - Asal Usul Zhaervan Monlarc

Di pinggir kota tua bernama Duskmoor, berdiri sebuah gubuk reyot di antara pepohonan kering dan tanah berdebu. Di sanalah seorang anak bernama Zhaervan Monlarc dilahirkan—buah dari hubungan terlarang antara Tharun Monlarc, mantan pemimpin wilayah Valdruin yang kini dilupakan, dan seorang wanita miskin bernama Kana.

Sejak kecil, hidup Zhaervan sudah penuh luka. Ibunya, Kana, menghilang saat ia baru berusia lima tahun. Tak pernah ada makam, tak pernah ada kabar. Hanya kepergian yang dingin dan tak dijelaskan. Orang-orang menyebutnya “mati”, tapi bagi Zhaervan, kepergian itu adalah awal dari kehampaan panjang.

Ayahnya, Tharun, gugur dalam Perang Arathien, sebuah konflik besar yang menghapus nama-nama lama dari sejarah. Sejak saat itu, keluarga Monlarc tak lebih dari dongeng yang dilupakan. Zhaervan tumbuh sendirian, lalu diasuh oleh seorang tukang besi tua yang menemukannya di reruntuhan pasar. Namun, kebahagiaan itu tak lama.

Ketika Zhaervan berusia delapan tahun, sebuah kekuatan gelap dalam dirinya bangkit. Dalam mimpi buruk tentang ibunya, tubuhnya meledakkan api hitam yang membakar rumah sang tukang besi dan mengakhiri hidup satu-satunya orang yang menyayanginya. Sejak saat itu, ia dicap sebagai anak kutukan.

Diusir dan dibenci, Zhaervan melarikan diri ke tanah tandus bernama Umbrael. Di sanalah ia hidup seorang diri, jauh dari dunia yang membencinya. Ia tidak tahu siapa dirinya. Tapi di balik ketidaktahuan itu, takdir mulai bergerak.

Bab 2 - Umbrael, Tanah Terlupakan

Umbrael adalah tempat yang tidak ingin dikunjungi siapa pun. Tanahnya retak, udaranya kering, dan langitnya selalu abu-abu. Di sana, Zhaervan bertahan hidup, bukan benar-benar hidup. Ia membangun tempat tinggal dari sisa logam dan tulang binatang, dan makan apa saja yang bisa ditemukan.

Hari-harinya sepi, malam-malamnya sunyi. Namun, di balik keheningan itu, suara-suara mulai muncul—bisikan aneh yang menyebut namanya, menawarkan kekuatan, dan menyingkap rahasia masa lalu.

Zhaervan sering bermimpi. Ia melihat sosok ayahnya mati di medan perang, dan ibunya berdiri di tengah api, menangis sambil memanggil namanya. Semua itu terasa nyata, seperti petunjuk dari masa lalu yang belum selesai.

Suatu malam, saat bulan merah menggantung di langit, tanah di bawah Zhaervan retak. Sebuah lubang gelap terbuka dan menelannya. Ia tidak tahu ke mana perginya, tapi satu suara dalam dirinya berkata, "Kau akan tahu siapa dirimu."

Bab 3 - Lorwyn, Dunia yang Tersembunyi

Zhaervan terbangun di tengah hutan bercahaya. Daun-daun di pepohonan tampak menyala lembut, dan udara di sana terasa hangat dan tenang. Dunia ini berbeda dari Umbrael, berbeda dari Duskmoor. Ini adalah tempat yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Ia bertemu makhluk-makhluk aneh—roh bercahaya, burung bersayap tiga, dan manusia yang tubuhnya nyaris transparan. Mereka tidak takut padanya. Seorang wanita tua bahkan menyambutnya, memegang tangannya, dan berkata, “Selamat datang di Lorwyn, Zhaervan dari Monlarc. Kau sudah ditunggu.”

Di Lorwyn, Zhaervan mulai memahami jati dirinya. Ia adalah keturunan dari penjaga batas antara dunia manusia dan dunia roh. Namun garis darahnya juga membawa kutukan—kutukan cinta terlarang yang pernah terjadi antara leluhur Monlarc dan makhluk dari dunia ini.

Ia belajar mengendalikan api hitam yang dulu menjadi malapetaka. Ia mulai menggunakannya untuk melindungi, bukan menghancurkan. Namun, mimpi tentang cahaya yang hendak membunuhnya dan bayangan yang memeluknya terus datang, seperti pertanda akan datangnya keputusan besar.

Zhaervan kini tahu, hidupnya bukan kebetulan. Masa lalunya bukan kehancuran semata. Di dunia baru ini, ia akhirnya mulai mengenal siapa dirinya sebenarnya. Tapi ketenangan itu tak bertahan lama.

Bab 4 - Bayangan dari Selatan

Hari-hari Zhaervan di Lorwyn tidak selalu damai. Meskipun ia mulai menguasai kekuatan dan mengerti asal-usulnya, bisikan dari dunia lama masih menghantuinya. Suara Kana, tangis dalam api, dan bayangan samar dari seorang pria berjubah hitam mulai muncul bukan hanya dalam mimpi, tapi juga saat ia terjaga.

Pendeta tua di Lorwyn, Elder Myrel, menyebutnya sebagai “Bayangan Selatan”—sebuah kekuatan jahat dari Tanah Aluvhar, wilayah terlarang di ujung selatan Lorwyn. Konon, di sana bersemayam kekuatan yang pernah menghancurkan dunia manusia dan hampir menembus batas roh.

Suatu malam, Zhaervan menemukan simbol aneh terukir di sebuah batu di tepi sungai Rohingil. Api hitam dalam dirinya berdenyut saat menyentuh batu itu, seolah dipanggil. Tak lama setelah itu, Lorwyn mulai diserang makhluk kegelapan dari selatan—bayangan tanpa wajah, haus akan jiwa dan cahaya.

Zhaervan menyadari: sesuatu dari masa lalu keluarganya telah bangkit kembali. Dan ia—yang merupakan darah terakhir dari Monlarc—adalah kunci untuk membuka atau mengurung kembali kekuatan itu.

Meski Lorwyn menyambutnya sebagai penyelamat, beberapa makhluk mulai meragukannya. Mereka takut kekuatannya sama gelapnya dengan ancaman yang datang. Di tengah ketegangan ini, Zhaervan menghadapi pertanyaan terbesar: apakah dirinya akan menjadi cahaya penyelamat, atau justru bayangan dari selatan itu sendiri?

Bab 5 - Roh yang Mengikat

Zhaervan dituntun ke kuil tertua di Lorwyn, tempat roh-roh leluhur menjaga keseimbangan dunia. Di sana, ia bertemu sosok roh wanita bernama Lhyana, yang mengaku mengenal Kana. Lhyana memberi tahu bahwa ibunya masih hidup—terperangkap dalam segel roh akibat melindungi Zhaervan dari kekuatan yang hendak membunuhnya saat kecil.

Untuk membebaskan Kana, Zhaervan harus mengikat rohnya sendiri dengan roh Lorwyn, menjadikan dirinya jembatan antara dunia manusia dan dunia roh. Namun, ikatan ini berisiko: jika jiwanya goyah, ia bisa kehilangan tubuh dan menjadi entitas bayangan selamanya.

Zhaervan menerima, dan saat proses berlangsung, ia melihat masa lalu ibunya—tentang cinta terlarang dengan Tharun, tentang pengkhianatan keluarga bangsawan, dan tentang keputusan Kana menghilang demi menyelamatkan anaknya.

Kini, Zhaervan bukan lagi anak buangan. Ia adalah penjaga perbatasan dunia. Tapi dengan kekuatan itu datang beban besar—dan suara bayangan dari Selatan makin dekat.

Bab 6 - Kutukan Darah Monlarc

Kehidupan baru Zhaervan di Lorwyn terguncang saat Elder Myrel mengungkapkan kebenaran: darah Monlarc berasal dari garis keturunan pengkhianat pertama, yang pernah membuka gerbang antara dunia manusia dan roh demi kekuasaan. Kutukan itu diwariskan pada setiap keturunannya.

Zhaervan menghadapi dilema: apakah ia bisa melawan takdir darahnya, ataukah kutukan itu akan menelan segalanya? Ia mulai menjauh dari Lorwyn, mencari jawaban di reruntuhan Arathien, tempat terakhir ayahnya bertempur.

Di sana, ia bertemu roh Tharun—ayahnya—yang menyimpan penyesalan mendalam. Tharun memperingatkan bahwa cinta Zhaervan pada dunia roh bisa jadi bumerang, seperti yang terjadi padanya dulu. Tapi ia juga menyampaikan harapan: Zhaervan bisa mengubah segalanya... jika ia berani.

Bab 7 - Gadis dari Dua Dunia

Dalam perjalanan kembali, Zhaervan bertemu Aelira—seorang gadis setengah roh, setengah manusia, hasil dari cinta lain yang dilarang. Aelira memahami penderitaannya. Bersama, mereka berbagi kisah dan mulai saling bergantung.

Namun, cinta mereka mengganggu keseimbangan. Roh-roh Lorwyn mulai gelisah, dan Lorwyn terancam hancur. Elder Myrel memperingatkan bahwa dua hati yang melanggar batas akan membuka gerbang kegelapan.

Meski perasaan mereka tumbuh, Zhaervan dan Aelira tahu: cinta mereka mungkin tak bisa dimiliki. Tapi meninggalkannya akan menghancurkan keduanya.

Bab 8 - Gerbang Nalurh

Bayangan dari Selatan—Zairen—akhirnya muncul secara nyata. Ia adalah saudara tiri Zhaervan, lahir dari sisi gelap kutukan Monlarc, dibesarkan oleh kekuatan dari dunia kegelapan.

Zairen membuka gerbang ke Nalurh, membawa pasukan bayangan untuk menelan Lorwyn. Ia tak ingin menghancurkan Zhaervan, tapi mengajaknya bergabung: “Kita sama. Kita bukan milik cahaya.”

Zhaervan menolak. Ia memilih mempertahankan dunia roh, meski tahu itu berarti harus melawan keluarganya sendiri.

Bab 9 - Perang Dua Takdir

Perang besar pun dimulai. Lorwyn melawan kegelapan. Zhaervan memimpin pasukan roh dan manusia, sementara Zairen membawa kehancuran. Pertarungan mereka mengguncang dunia, dan api hitam dalam diri Zhaervan nyaris lepas kendali.

Di tengah pertempuran, Aelira terluka parah saat menyelamatkan anak roh. Zhaervan putus asa, dan hampir menyerah pada bayangan.

Bab 10 - Pengorbanan

Zhaervan memutuskan melakukan ritual tertua: pengorbanan jati diri. Ia mengorbankan semua ingatannya tentang Kana, Tharun, dan bahkan Aelira, demi mengurung kembali kegelapan.

Gerbang Nalurh tertutup, dan Zairen lenyap dalam gelap.

Bab 11 - Dunia Tanpa Nama

Zhaervan terbangun di Lorwyn yang telah hening. Ia tidak ingat siapa dirinya. Ia hidup sebagai penjaga gerbang, membantu siapa pun yang tersesat antara dunia.

Setiap malam, ia bermimpi tentang gadis bermata ungu yang tersenyum padanya, dan suara api yang hangat. Tapi ia tidak tahu siapa mereka.

Bab 12 - Cahaya di Ujung Bayangan

Suatu hari, seorang wanita datang ke Lorwyn. Ia mengenali Zhaervan, tapi tidak memaksa. Ia hanya berkata: “Namamu adalah cahaya yang pernah menyelamatkan dunia.”

Wanita itu pergi, dan Zhaervan melihat cahaya di tangannya—api hitam yang kini hangat dan damai.

Ia tidak tahu siapa dirinya. Tapi untuk pertama kalinya, ia merasa... cukup.

TAMAT

Comments

❖ Tentang Saya ❖

Saya adalah seorang penulis yang menjelajahi berbagai dunia melalui kata-kata. Di blog ini, saya berbagi kisah-kisah fiksi yang mendalam, refleksi emosional, serta pandangan tentang teknologi dan gaya hidup.

Karya saya meliputi:

  • Bayangan Monlarc – Cerita fantasi gelap tentang Zhaervan Monlarc, yang lahir dari hubungan terlarang dan tumbuh dalam bayang-bayang masa lalu.
  • Ketika Hidup Terasa Hampa – Refleksi pribadi tentang kesedihan dan kehilangan makna dalam kehidupan.
  • Membuat Aplikasi Itu Mudah – Panduan praktis untuk pemula dalam membuat aplikasi dengan bantuan AI.
  • Kecerdasan Buatan: Revolusi Teknologi di Era Digital – Pembahasan tentang peran AI dalam transformasi digital.
  • Lima Cara Gaya Hidup Sehat – Tips sederhana untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Melalui tulisan-tulisan ini, saya berharap dapat menginspirasi, mengedukasi, dan menemani pembaca dalam perjalanan mereka sendiri.

📩 Hubungi saya di:
joe.eunjea@gmail.com
Terima kasih telah berkunjung dan membaca!

Popular posts from this blog

social media

Verus Coin (VRSC): Panduan Lengkap dan Cara Menambangnya di PC, HP, dan STB